Sabtu, 04 Juli 2015

Tugas Psikologi Sosial 1 Dari Dosen Favorit di Fakultas Psikologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxMEY3b90GZs7_GFssCnBvVkyUMa8oQQb0RuXYVZhnnl0IEcBqaq4uOCx7XssD6ZjtJTMim2qelFYpzXsUcrvGwZrHOuPr0el0px5nTIf6mAPn_P3cYeB0EumuWVVBVKAvEZCSIX5eo6U/s200/DSC01535.JPG
       Drs. Soleh Amini Yahman. Msi. Psi

         Tak terasa 3 tahun berlalu, Tak terasa juga aku telah menduduki bangku perkuliahan di Fakultas Psikologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Kini aku semester 2 dan mau mnginjak semester 3. Blog yang pernah aku buat pada masa SMA dulu kini aku buka kembali,  Tugas perkuliahan semakin hari semakin aneh aneh saja, disuruh buat PKM lah di uplod di blog lah, atau aku yang ketinggalan jaman hehhhheheh.  Nah itu salah satu alasanku kenapa aku membuka blog ini kembali.
    Siapa yang tak tau dosen di Fakultas Psikologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA yang bernama Drs. Soleh Amini Yahman. Msi. Psi yang terkenal itu cieee, beliau peemilik blog http://solehamini.blogspot.com/ pasti kalian rugi bila tak mengenal dosen ini yang terkenal di mana mana dan terkenal dengan tugas tugas mata kuliah yang diberikan sangat berat, seperti harus membuat PKM tentang komunikasi masa harus di uplod di blog dan dikumpulkan saat UAS besok kalau tidak mengumpulkan mendapat nilai E whuuaaa. Kalian salah bila mengangap kalau tugas itu berat, beliau justru mengajak kalian untuk maju dengan membangkitakan semangat untuk GO BLOG!! hheheheheheh
          langsung saja tugas nya, karena panjang yang di uplod hanya bagian pembahasan, versi lengkap nya bisa di unduh di dropbox dengan mengikuiti link berikut : https://www.dropbox.com/s/5jskw1g6mnk3mje/TEKOM%20AHKIR.docx?dl=0


BAB III
PEMBAHASAN


Pengertian Media

Media adalah  alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima pancaindera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menetukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.

Media massa

Jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komuniaksi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.
Karakteristik media massa ialah :
1.      Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media  
terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.
2.      Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
3.      Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena televisi itu  memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterma oleh banyak orang pada saat yang sama.
4.      Memekai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.
5.      Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
Jenis-Jenis Media Massa

1.      Media Massa Cetak (Printed Media).
Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi:
a)      koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano),
b)      tabloid (1/2 broadsheet),
c)      majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),
d)     buku (1/2 majalah),
e)      newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan
f)       buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

2.Media Massa Elektronik (Electronic Media)
Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
Contoh Media Massa Elektronik:
a)   Televisi
b)     Radio
c)   Internet

Efek Media Massa 

Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu :

1.      Efek individu

a.       Efek Ekonomi,
kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa.
b.      Efek Sosial,
berkatian dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibar dari kehadiran media massa.
c.       Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari,
Kehadiran media massa membuat aktivitas sehari-hari berpangaruh terhadap adanya media. Di pagi hari, biasanya masyarakat kota membaca Koran dahulu, Di malam hari, dimana anak-anak seharusnya tidur, tapi malah menonton tv.
d.      Efek Hilangnya Perasaaan Tidak Nyaman,
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa dan sebagainya.
e.       Efek menumbuhkan Perasaan Tertentu,
Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya orang akan mempunyai perasaan positif terhadap Koran Kompas dari pada Koran Pos Kota. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengna pengalaman individu bersama media massa tersebut.

2. Efek Pesan
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa yang meliputi efek kognitif, efek afektif, efek behavioral.

a. Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikasn yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Dengan berlangganan Koran Pos Kota, kita akan menduga bahwa dunia ini dipenuhi denga tindakan perkosaan, penganiyaan dan criminal. Dengan melihat acara criminal di televisi, kita cenderung mengatakan bahw di sekitar kita sudah tidak aman lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa naik surat kabar maupun televise dapat menonjolkan situasi atau orang tertentu di atas situasi atau orang yang lain.

Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat.

Efek Prososial Kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televise menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik da benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Film Sesame Street yang dirancang para pendidik, psikolog dan ahli media massa. Setelah melalui berbagai penelitian, terbukti film ini telah berhasil mempermudah proses belajar.

b. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tingga daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.

Kegembiraan juga tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika menyaksikan adegan lucu. Tetapi para peneliti telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain :

– Suasana emosional,
 menonton sebih sinetron di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang.

– Skema Kognitif,
 merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang.

– Suasana Terpaan (Setting Exposure),
Tayangan misteri di tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut.

– Predisposisi Individual,
 Mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa pnelitian membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.

– Faktor Identifikasi,
Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut.

c. Efek Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan di TV membuat orang menjadi beringas. Siaran memasak di tv membuat ibu-ibu lebih gemar memasak dan kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise gagal mendorong pemirsanya untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup memotivasi remaja perkotaan untuk menghindari pemakaian obat-obat terlarang.
Mengapa terjadi efek yang berbeda? Belajar dari media massa tidak bergantung hnaya pada unsure stimulus yang ada pada media massa saja. Kita memerlukan teori, menuut teori belajar Sosial dari bandura, orang cenderungmeniru prilaku yang diamati. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya. Penyajian kekerasan dalam media massa menyebabkan orang melakukan kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya teori belajar sosial dapat diandalkan untuk menjelaskan efek behavioral media massa.