Drs. Soleh Amini Yahman. Msi. Psi
Tak terasa 3 tahun berlalu, Tak terasa juga aku telah menduduki bangku perkuliahan di Fakultas Psikologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Kini aku semester 2 dan mau mnginjak semester 3. Blog yang pernah aku buat pada masa SMA dulu kini aku buka kembali, Tugas perkuliahan semakin hari semakin aneh aneh saja, disuruh buat PKM lah di uplod di blog lah, atau aku yang ketinggalan jaman hehhhheheh. Nah itu salah satu alasanku kenapa aku membuka blog ini kembali.
Siapa yang tak tau dosen di Fakultas Psikologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA yang bernama Drs. Soleh Amini Yahman. Msi. Psi yang terkenal itu cieee, beliau peemilik blog http://solehamini.blogspot.com/ pasti kalian rugi bila tak mengenal dosen ini yang terkenal di mana mana dan terkenal dengan tugas tugas mata kuliah yang diberikan sangat berat, seperti harus membuat PKM tentang komunikasi masa harus di uplod di blog dan dikumpulkan saat UAS besok kalau tidak mengumpulkan mendapat nilai E whuuaaa. Kalian salah bila mengangap kalau tugas itu berat, beliau justru mengajak kalian untuk maju dengan membangkitakan semangat untuk GO BLOG!! hheheheheheh
langsung saja tugas nya, karena panjang yang di uplod hanya bagian pembahasan, versi lengkap nya bisa di unduh di dropbox dengan mengikuiti link berikut : https://www.dropbox.com/s/5jskw1g6mnk3mje/TEKOM%20AHKIR.docx?dl=0
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling
dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan
telinga. Pesan-pesan yang diterima pancaindera selanjutnya diproses dalam
pikiran manusia untuk mengontrol dan menetukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Media massa
Jika khalayak tersebar tanpa diketahui
di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komuniaksi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, dan televisi.
Karakteristik
media massa ialah :
1.
Bersifat melembaga,
artinya pihak yang mengelola media
terdiri
dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
2.
Bersifat satu arah,
artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara
pengirim dan penerima.
3.
Meluas dan serempak,
artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena televisi itu memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan
simultan, dimana informasi yang disampaikan diterma oleh banyak orang pada saat
yang sama.
4.
Memekai peralatan
teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.
5.
Bersifat terbuka,
artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal
usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
Jenis-Jenis
Media Massa
1.
Media Massa Cetak
(Printed Media).
Media massa yang dicetak dalam
lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak
secara rinci meliputi:
a)
koran atau
suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano),
b)
tabloid (1/2
broadsheet),
c)
majalah (1/2 tabloid
atau kertas ukuran folio/kwarto),
d)
buku (1/2 majalah),
e)
newsletter
(folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan
f)
buletin (1/2
majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga
bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.
2.Media
Massa Elektronik (Electronic Media)
Jenis media massa yang isinya
disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi
elektro, seperti radio, televisi, dan film.
Contoh
Media Massa Elektronik:
a) Televisi
b) Radio
c) Internet
Menurut Steven M.
Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik,
yaitu :
1.
Efek
individu
a.
Efek
Ekonomi,
kehadiran
media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa
media massa.
b.
Efek
Sosial,
berkatian
dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibar dari
kehadiran media massa.
c.
Penjadwalan
Kegiatan Sehari-hari,
Kehadiran
media massa membuat aktivitas sehari-hari berpangaruh terhadap adanya media. Di
pagi hari, biasanya masyarakat kota membaca Koran dahulu, Di malam hari, dimana
anak-anak seharusnya tidur, tapi malah menonton tv.
d.
Efek
Hilangnya Perasaaan Tidak Nyaman,
Orang
menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk
menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa
dan sebagainya.
e.
Efek
menumbuhkan Perasaan Tertentu,
Terkadang
seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media
tertentu. Misalnya orang akan mempunyai perasaan positif terhadap Koran Kompas
dari pada Koran Pos Kota. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu
media massa tertentu erat kaitannya dengna pengalaman individu bersama media
massa tersebut.
2. Efek Pesan
Dalam bagian ini akan
dibahas mengenai efek pesan media massa yang meliputi efek kognitif, efek
afektif, efek behavioral.
a. Efek Kognitif
Akibat yang timbul
pada diri komunikasn yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek
kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak
dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan
kognitifnya.
Dengan berlangganan Koran Pos
Kota, kita akan menduga bahwa dunia ini dipenuhi denga tindakan perkosaan, penganiyaan
dan criminal. Dengan melihat acara criminal di televisi, kita cenderung
mengatakan bahw di sekitar kita sudah tidak aman lagi. Dengan demikian jelaslah
bahwa naik surat kabar maupun televise dapat menonjolkan situasi atau orang
tertentu di atas situasi atau orang yang lain.
Media massa
melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan
mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan
tidak cermat. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif maka sudah
tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social
yang timpang, bias dan tidak cermat.
Efek Prososial
Kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh
masyarakat. Bila televise menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa
Indonesia yang baik da benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial
kognitif. Film Sesame Street yang dirancang para pendidik, psikolog dan
ahli media massa. Setelah melalui berbagai penelitian, terbukti film ini telah
berhasil mempermudah proses belajar.
b. Efek Afektif
Efek ini kadarnya
lebih tingga daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar
memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak
diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah
dan sebagainya.
Kegembiraan juga
tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika menyaksikan adegan lucu. Tetapi
para peneliti telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi
intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut
antara lain :
– Suasana emosional,
menonton sebih sinetron di televisi atau
membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu
akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam
keadaan senang.
– Skema Kognitif,
merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita
yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film
action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang.
– Suasana Terpaan (Setting
Exposure),
Tayangan misteri di
tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang
kita lihat dalam film atau sinetron tersebut.
– Predisposisi Individual,
Mengacu pada karakteristik khas individu.
Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada
orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan
lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa pnelitian
membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang
yang berbeda.
– Faktor Identifikasi,
Menunjukkan
sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media
massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan
dirinya dalam posisi tokoh tersebut.
c. Efek Behavioral
Merupakan akibat yang
timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan
kekerasan di TV membuat orang menjadi beringas. Siaran memasak di tv membuat
ibu-ibu lebih gemar memasak dan kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise
gagal mendorong pemirsanya untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup
memotivasi remaja perkotaan untuk menghindari pemakaian obat-obat terlarang.
Mengapa terjadi efek
yang berbeda? Belajar dari media massa tidak bergantung hnaya pada unsure
stimulus yang ada pada media massa saja. Kita memerlukan teori, menuut teori
belajar Sosial dari bandura, orang cenderungmeniru prilaku yang diamati.
Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya. Penyajian kekerasan dalam media
massa menyebabkan orang melakukan kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya
teori belajar sosial dapat diandalkan untuk menjelaskan efek behavioral media
massa.